EKOLOGI, PENCEMARAN DAN PEMANASAN GLOBAL
Endang Sulistiya Wati
A. EKOLOGI
Ekologi adalah cabang ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang hubungan makluk hidup dan lingkungannya. Bumi memiliki
banyak sekali jenis-jenis mahkluk hidup, mulai dari tumbuhan dan binatang yang
sangat kompleks hingga organisme yang sederhana seperti jamur, amoeba dan
bakteri. Meskipun demikian semua mahkluk hidup tanpa kecuali, tidak bisa hidup
sendirian. Masing-masing tergantung pada mahkluk hidup yang lain ataupun benda
mati di sekelilinganya. Misalnya seekor kijang membutuhkan tumbuh-tumbuhan
tertentu untuk makanan, jika tumbuhan di lingkungan sekitarnya dirusak maka
kijang tersebut harus berpindah atau mati kelaparan. Sebaliknya tumbuhan agar
bisa hidup juga tergantung pada binatang untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Kotoran binatang, bangkai binatang maupun tumbuhan, menyediakan berbagai
nutrisi yang bermanfaat bagi tanaman.
Ahli ekologi mempelajari organisasi alam dalam tiga
tingkatan,
yaitu:
1.Populasi
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan
spesies yang sama, yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang
sama pula.Misalnya semua rusa di kebun binatang membentuk suatu populasi,
begitu juga dengan pohon-pohon cemara. Ahli ekologi memastikan dan menganalisa
jumlah dan pertumbuhan dari populasi serta hubungan antara masing-masing
spesies dan kondisi-kondisi lingkungan.
2.Komunitas
Komunitas marupakan kumpulan populasi tumbuhan dan
tanaman yang hidup secara bersama di dalam suatu lingkungan. Serigala, rusa,
berang-berang, pohon cemara dan pohon birch adalah beberapa populasi yang
membentuk komunitas hutan di kebun binatang. Ahli ekologi mempelajari peranan
masing-masing spesies yang berbeda di dalam komunitas mereka. Mereka juga
mempelajari tipe komunitas lain dan bagaimana mereka berubah. Beberapa
komunitas seperti hutan yang terisolasi atau padang rumput dapat diidentifikasi
secara mudah, sementara yang lainnya sangat sulit untuk dipastikan.
3. Ekosistem
Sebuah ekosistem adalah level paling kompleks dari
sebuah organisasi alam. Ekosistem terbentuk dari sebuah komunitas dan
lingkungan abiotiknya seperti iklim, tanah, air, udara, nutrien dan energi.
Ahli ekologi sistem adalah mereka yang mencoba menghubungkan bersama beberapa
perbedaan aktifitas fisika dan biologi di dalam suatu lingkungan. Penelitian
mereka seringkali terfokus pada aliran energi dan perputaran material-material
yang ada di dalam sebuah ekosistem. Mereka biasanya menggunakan komputer yang
canggih untuk membantu memahami data-data yang dikumpulkan dari penelitian di lapangan
dan untuk memprediksi perkembangan yang akan terjadi.
Gambar di atas merupakan hubungan antara dua
ekosistem yang saling mendukung. Apabila perpindahan material pada salah satu
ekosistem berubah, maka akan merubah material pada anggota yang lainnya. Dampak
kegiatan manusia sangat berperan dalam perpindahan material ini. Apabila
tindakan manusia mempengaruhi keseimbangan ini, maka akan terjadi perubahan
ekosistem yang nantinya akan berdampak pada manusia juga.
B.
PENCEMARAN
TANAH, AIR DAN UDARA
1.
Pencemaran
Tanah
Pencemaran adalah masuk atau
dimasukkannya mahluk
hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
a.
Dampak
1) Pada
kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.
· Kromium,
berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan
bahan karsinogenik untuk
semua populasi.
· Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada
seluruh populasi.
· Kuri (air
raksa) dan siklodiena dikenal
dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati.
·
Organofosfat dan karmabat dapat
dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot.
·
Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang
perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat.
Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang
tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan
ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada
dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
2)
Pada ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak
terhadap ekosistem.
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemikdanantropoda yang
hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa
spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang
besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan
terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat
menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada
makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada
saat ini, seperti konsentrasi DDT pada
burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian
anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan
metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil
pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman
tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini
memilikiwaktu paruh yang
panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari
bahan pencemar tanah utama.
b.
Penanganan
·
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan
permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ
(atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih
mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi),
dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi
penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah
itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya
yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar
dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan
rumit.
·
Bioremediasi
Bioremediasi adalah
proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai
bioremediasi adalah jamur vesikular
arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak
langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap
unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir
pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur
dan sebagainya.
·
Pencegahan
-
Memilah sampah yang mudah terurai
dan sulit terurai
-
Menggunakan sampah organik yang
mudah terurai sebagai pupuk kompos
-
Menggunakan kembali sampah yang
sulit terurai, seperti kardus, kain, botol, dan plastik
-
Mengadakan penyuluhan tentang
pengelolaan sampah kepada masyarakat
-
Membuang sampah pada tempat yang
telah disediakan
-
Mengurangi penggunaan pestisida
buatan atau mengantinya dengan pestisida alami
-
Mengolah limbah industri sebelum
dibuang ke lingkungan
2.
Pencemaran
Air
a. Pengertian
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting
dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus
hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Walaupun fenomena alam
seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll
juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak
dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran
air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi
kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga
sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab
terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat atas kematian
lebih dari 14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang India tidak
memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit
diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga
tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air
minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di
negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah
polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada kualitas air di
Amerika Serikat, 45% dari mil sungai dinilai, 47% dari danau hektare dinilai,
dan 32% dari teluk dinilai dan muara mil persegi diklasifikasikan sebagai
tercemar.
Air biasanya
disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak
bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami
pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun
biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, ledakan alga, kebinasaan ikan, badai, dan gempa bumi juga
menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
b. Penyebab
Pencemaran
air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
· Meningkatnya
kandungan nutrien dapat
mengarah pada eutrofikasi.
· Sampah
organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air
yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak
parah terhadap seluruh ekosistem.
· Industri
membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak,
nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik,
yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
· Seperti
limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di Sungai Citarum
· Pencemaran
air oleh sampah
·
Penggunaan bahan
peledak untuk menangkap ikan
c. Dampak
Pencemaran
air pasti akan memberikan dampak yang kurang baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, sebagai
berikut:
·
dapat menyebabkan
banjir
·
erosi
·
kekurangan sumber air
·
dapat membuat sumber
penyakit
·
tanah longsor
·
dapat merusak ekosistem
sungai
·
kerugian untuk nelayan
Untuk
mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan
aktivitas manusia,
maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.Pencemaran
terhadap lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat,
dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari
berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
d. Penanganan
1)
Limbah-limbah industri
sebelum dibuang ke sungai atau laut harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga
tidak lagi mengandung unsur-unsur yang mencemari perairan. Untuk itu, setiap
industri diwajibkan memiliki unit pengolah limbah.
2)
Melarang pembuangan
sampah ke selokan (parit), sungai, danau, dan laut. Sampah harus dibuang di
tempat-tempat yang telah ditentukan.
3)
Mengurangi penggunaan
pestisida dalam membasmi hama tanaman. Musuh-musuh alami (predator) hama
tanaman perlu dikembangkan agar dapat membasmi hama tanpa pestisida.
4)
Setiap perusahaan
minyak diwajibkan memiliki peralatan yang dapat membendung tumpahan minyak dan
kemudian menyedotnya kembali. Dengan demikian, tumpahan minyak tidak akan
melebar luas sehingga pengaruhnya terhadap pencemaran dapat berkurang.
5)
Daur ulang, yaitu
pengolahan kembali sampah-sampah menjadi bahan yang berguna. Sampah-sampah yang
busuk dan bahan organik (yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan), dapat
diolah kembali menjadi pupuk yang disebut pupuk kompos. Kaleng-kaleng bekas
seperti almunium dapat diolah kembali menjadi almunium baru. Demikian pula
barang-barang bekas lainnya, semua dapat didaur ulang sehingga menjadi bahan
berguna.
3.
Pencemaran
Udara
a.
Pengertian
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu,
pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi
pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon
monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan
hasil dari pembakaran.
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfer.Pembentukan ozon dalam smog
fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.Belakangan ini
tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan
hubungannya dengan pemanasan global yg
memengaruhi adalah sebagai berikut;
Aktivitas manusia
· Transportasi
· Industri
· Pembangkit
listrik
· Pembakaran
(perapian, kompor, furnace, insinerator dengan
berbagai jenis bahan bakar) termasuk pembakaran biomassa secara tradisional
· Gas
buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti CFC
Sumber
alami
·
Dalam kondisi
tertentu, vegetasi dapat menghasilkan senyawa organik volatil yang
signifikan yang mampu bereaksi dengan polutan antropogenik membentuk polutan
sekunder
·
Sumber-sumber lain
·
Transportasi
·
Kebocoran tangki gas
·
Gas metana dari tempat pembuangan akhir sampah
·
Uap pelarut organik
b. Dampak
1)
Kesehatan Manusia
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat
masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran
pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat
mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan
menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai
adalah ISPA (infeksi
saluran pernafasan atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis,
dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
2)
Tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat
pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit,
antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat
yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
3)
Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar
udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan
menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini
antara lain:
· Mempengaruhi
kualitas air permukaan
· Merusak
tanaman
· Melarutkan
logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air
tanah dan air permukaan
· Bersifat
korosif sehingga merusak material dan bangunan
4)
Efek rumah kaca
Efek rumah
kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang
menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya
panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan
global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
· Peningkatan
suhu rata-rata bumi
· Pencairan
es di kutub
· Perubahan
iklim regional dan global
· Perubahan
siklus hidup flora dan fauna
5) Kerusakanlapisan
ozon
Lapisan ozon yang
berada di stratosfer (ketinggian
20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara
alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat
stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
C.
PEMANASAN
GLOBAL
1.
Pengertian
Pemanasan global
(global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratanBumi.Suhu rata-rata global
pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ±
0.32 °F) selama
seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar
peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20
kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca
akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca.
Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan
akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu
permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga
11.5 °F) antara tahun 1990
dan 2100.
Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario
berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta
model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian
terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut
diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun
tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan
besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan
menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut,
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan
pola presipitasi.
Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian,
hilangnya gletser,
dan punahnya
berbagai jenis hewan.
2.
Penyebab
a.
Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari matahari.
Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak.
Ketika energi ini tiba permukaan Bumi,
ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi,
akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari
panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosferBumi akibat menumpuknya
jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida,
sulfur dioksida
dan metana
yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan
memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas
tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi.
Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca.
Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak
panas yang terperangkap di bawahnya.Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh
segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi
sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi
sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, jika
tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi
seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah
berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.
b.
Bahan bakar kendaraan
Bahan bakan dari kendaran selain mengganggu bagi kesehatan manusia,
juga bisa memberikan bertambahnya pemasanasan global dari polusi udara yang di
hasilkan.
c. Polusi asap dari industri Pabrik
Dengan alasan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia, maka
banyak pabrik industri yang tumbuh dan berkembang. Tidak lain dan tidak bukan
untuk mensejahterakan rakyat. Supaya bisa mendapatkan penghasilan dengan
bekerja. Jika pernyataan di atas benar, maka wajar jika kita mendapatkannya, ya
mendapatkan rasa panasnya bumi karena banyak polusi asap dari pabrik industri.
Ini memang dilema, di satu sisi untuk kepentingan rakyat, tapi di sisi lain
mengorbankan eksistensi bumi.
d.
Pembakaran hutan dan ilegal
logging
Sumber mangatakan bahwa sekitar 50 % pemanasan global disebabkan oleh
CO2, dimana emisi CO2 disebabkan oleh penggunaan bahan bakarfosil dan
kerusakan/pembakaran hutan.Hutan banyak fungsi, di samping bisa mencegah
terjadinya banjir, hutan juga bisa mereduksi suhu panas bumi yang cendrung meningkat.
e.
Usia bumi yang sudah tua
Planet bumi yang sudah mencapai usia 4,6 miliar tahun menjadi
penyebab juga. Artinya sudah sangat tua. Ibarat manusia jika sudah tua, pasti
banyak penyakit yang mudah menyerang. Begitu juga bumi. Penyakit yang diderita
bumi hari ini adalah pemanasan global dan hujan asam serta banyak lagi yang
lain.
f.
Bocornya lapisan ozon
Sinar matahai yang memancar kebumi tidak langsung sampai kebumi, karena
ada lapisan ozon yang melakukan filter terlebih dahulu. Hal itu jika memang
lapisan ozon memang masih normal. Yang terjadi sekarang ini adalah lapisan ozon
sudah menipis bahkan ada yang bilang sudah bocor.Sebuah sumber mengatakan
bahwa: “Berdasarkan pemantauan menggunakan instrumen Total Ozone Mapping
Spectrometer (TOMS) pada satelit Nimbus 7 dan Meteor 3, kerusakan ini telah
menimbulkan sebuah lubang yang dikenal sebagai lubang ozon di kedua kutub bumi.
3.
Akibat
a.
Iklim mulai tidak stabil
Pemanasan global akan memicu
peningkatan suhu di daerah utara, akibatnya gunung-gunung es akan mencair. Di
daerah panas akan memiliki tingkat kelembaban yang tinggi sehingga curuh
hujannya juga akan meningkat. Topan badai akan sering terjadi karena kekuatannya berasal dari penguapan air, akan menjadi lebih
besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat
dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih
ekstrem.
b.
Peningkatan permukaan
laut
Ketika atmosfer
menghangat, lapisan permukaan lautan
juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi
permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah
meningkat 10 – 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 –
88 cm (4 - 35 inci) pada abad ke-21.
c.
Suhu global cenderung
meningkat
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi
yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal
ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian selatan Kanada,
sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak,
lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika
mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi
dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack
(kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan
dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
d.
Gangguan ekologis
Hewan
dan tumbuhan
menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena
sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan
cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan
mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat
lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi
perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan
yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.
Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
e.
Dampak sosial dan politik
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan
munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat
menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit
melalui air (waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor
(vector-borne diseases). Seperti
meningkatnya kejadian demam berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adanya perubahan
iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq aedes aegypti), virus, bakteri,
plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adalah
organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies
yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan
ekosistem yang ekstrem ini. Hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (climate change) yang bisa berdampak
kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau
panjang/kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)
4.
Penanggulangan
Konsumsi total
bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen pertahun.
Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada
yang dapat mencegah pemanasan global pada masa depan. Tantangan yang ada saat
ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk
mencegah semakin berubahnya iklim pada masa depan.
Kerusakan yang
parah dapat di atasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi
dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya,
pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih
tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor
(jalur) habitatnya,
mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies
dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke
habitat yang lebih dingin.
Ada dua
pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen
karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon
sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.
a.
Menghilangkan karbon : Cara yang
paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida
di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi.
Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon
dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis,
dan menyimpan karbon dalam kayunya.
b.
Mengurangi produksi gas rumah
kaca: Kerjasama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah
kaca. Pada tahun 1992, pada Earth
Summit di Rio de Janeiro, Brazil,
150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah
kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu
perjanjian yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang,
160 negara merumuskan persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol
Kyoto.
D.
HUBUNGAN
ANTARA EKOLOGI, PENCEMARAN DAN PEMANASAN GLOBAL
Penerapan ekologi adalah pemanfaatan
penelitian ekologi untuk mencapai tujuan-tujuan yang praktis. Penelitian ini
membantu kita untuk menjaga dan mengatur sumber-sumber alam dan melindungi
lingkungan. Ahli ekologi terapan bekerja bersama para ilmuwan dari berbagai
lapangan untuk mencoba memecahkan masalah-masalah menyangkut tentang kesehatan
dan kemakmuran manusia, tanaman dan binatang.
Ahli-ahli ekologi khawatir tentang
jumlah yang manusia habiskan terhadap sumber-sumber yang tidak dapat
diperbaharui seperti batubara, gas, dan minyak, juga polusi yang ditimbulkannya
karena pemakaian yang terus menerus. Jika jumlah penduduk terus bertambah maka
masalah-masalah kekurangan minyak, polusi, pembukaan hutan, kemacetan,
kemiskinan dan gangguan cuaca juga akan semakin memburuk.
Kekhawatiran semakin bertambah
dengan hilangnya ekosistem alam dan banyak spesies yang hilang dengan
berubahnya hutan dan padang rumput menjadi lahan pertanian, pemukiman, dan
lahan kosong. Banyak orang yang beranggapan bahwa penelitian dan kegiatan para
ahli ekologi bertentangan dengan para praktisi ekonomi.
Tetapi para ahli ekologi yakin bahwa
pengetahuan ekologi adalah sangat perlu kebaikan ekonomi dalam jangka panjang.
Mereka menunjuk bahwa perawatan ekosistem alam menyediakan banyak keuntungan
bagi masyarakat. Contohnya jika jika udara dan air bersih maka masyarakat akan
menjadi sehat dan biaya perawatan kesehatan akan menjadi berkurang.
Banyak ahli berpikir bahwa kita
dapat menggunakan prinsip-prinsip ekologi seperti aliran energi untuk memahami
ekonomi manusia secara lebih baik. Setiap orang harus belajar tentang ekologi
dan lingkungan sehingga manusia dapat hidup secara harmonis dengan penghuni
alam yang lain. Manusia sebagai pemegang peranan penting dalam pemeliharaan
terhadap kelangsungan Bumi harus memiliki tanggung jawab yang super besar untuk
menjaga lingkungan agar meminimalisir pencemaran yang dapat berakibat pada
peningkatan pemanasan global.
Komentar